Oleh: Pietro T. M.
Netti
Tuan Rumah RUMAH
IDE & KREASI
SATU HATI, CITA,
CINTA
lyric by: Pietro
T. M. Netti
dedicated to: My’queen’May
satukan hati,
satukan langkah kita
bergandengan tangan,
seiring sejalan
Raih harap hari
esok ceria
dengan langkah
pasti
satukan cita, satukan
cinta kita
jalin kembali
simpul-simpul kasih
berpadu satu,
seirama nada-
nada cinta-putih
tinggalkan.................,
semua perbedaan di
antara kita
dan lepaskan.............,
keakuan diri
membelenggu jiwa
tiada lagi
perbedaan, tiada lagi pertentangan
satu hati, satu
cita, satu cinta
Naikolan 271103
Syair di atas adalah sebuah
lirik lagu yang saya ciptakan pada 27 November 2003. Lagu ini sebenarnya adalah
sebuah lagu cinta yang bertemakan ajakan untuk tidak memandang
perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh masing-masing pasangan kekasih menjadi
satu masalah atau persoalan atau pertentangan yang serius yang akhirnya bisa
mengancam kelangsungan dalam hubungan percintaan.
Kebetulan sekali musim politik
yang baru saja terjadi di Indonesia penuh intrik dan rekayasa yang bisa
berujung pertikaian dan perpecahan. Dengan tensi
politik yang cukup tinggi (atau boleh
jadi sangat tinggi), saya melihat
adanya kepberpihakan-keberpihakan politik yang menjurus pada ketidakharmonisan
yang bisa memecah-belah persatuan dan kesatuan dalam diri anak bangsa.
Sebenarnya pertentangan-pertentangan yang ada adalah ulah segelintir elit yang
sengaja ataupun berencana memanfaatkan kondisi politik ini untuk dijadikan sebagai
ajang adu domba antar sesama anak bangsa.
Maklum para elit (elit politik) memiliki
kepentingan sendiri-sendiri tanpa melihat kepentingan yang lebih besar terhadap
bangsa dan negara ini. Dan ini adalah cerminan elit yang opurtunis yang selalu pandai memancing di air keruh, yakni lihai memanfaatkan moment-moment kritis
atau yang dibuat kritis untuk memuaskan dahaga
kekuasaan mereka tanpa peduli kepada kepentingan-kepentingan yang lebih besar. Dan
setidaknya, rakyat sudah bisa melihat siapa oknum-oknum yang bisa dicap sebagai opurtunis sejati, dan siapa-siapa yang terkategori sebagai negrawan tulen.
Musim politik yang baru lewat cukup
menghadirkan tontonan/adegan kekanak-kanakan yang dilakoni oleh elit-elit yang
suka cari muka, senang menjilat, dan tidak tau diri. Semoga rakyat yang belum terkontaminasi praktek politik
yang tidak bermoral dan tidak beretika ini tidak terpengaruh dengan aksi bejat para elit tersebut. Namun, sadar
atau tidak, sebagian besar rakyat pun telah terpengaruh dengan perilaku elit
politik yang mau menang sendiri, dan merasa
benar sendiri. Hal ini sangat nyata
terjadi dalam kehidupan dan/atau pergaulan sosial (di dunia nyata) maupun di
media-media sosial online (di dunia maya).
Semoga dengan berakhirnya musim
politik ini (Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden) yakni dengan telah
dijatuhkannya ketok palu Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia, seluruh
komponen bangsa bisa menerima keputusan hukum yang ada dan taat kepada
supremasi hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
Sebagaimana lirik lagu di atas, marilah seluruh komponen bangsa bersatu-padu, bergandengan
tangan, dan melangkah pasti demi masa depan Indonesia Jaya.
Catatan:
Lirik
SATU HATI, CITA, CINTA juga telah diposting
di Notes Facebook Peter Netti pada
22 Juli 2014 lalu sesaat setelah Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia
secara resmi menetapkan pasangan Capres-Cawapres Jokowi-JK sebagai pemenang
Pilpres,; Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Republik Indonesia periode
2014-2019.