Oleh: Pietro T. M.
Netti
Saya adalah salah satu penggemar & pendukung Jokowi (bukan
pendukung partai) sampai sekarang (tapi bukan berkategori ‘fanatik’) setelah
melihat ‘track record’ Jokowi semenjak masih menjabat sebagai Walikota Solo.
Jokowi menjadi ‘tranding topic’ dengan gaya ‘blusukan’ khasnya
(turun langsung ke lapangan) untuk bisa mendengar curahan hati rakyatnya, untuk
mengetahui dan melihat secara langung apa yang sesungguhnya menjadi
permasalahan di tengah-tengah rakyatnya. Oleh sebab itu Demokrasi di mata
Jokowi adalah ‘mendengar suara rakyat’.
Jokowi terkenal gigih memperjuangkan kepentingan rakyat
kecil, sampai-sampai kebijakan pembangunan PASAR RAKYAT menggantikan
pembangunan PASAR ELIT (mall) berujung ditentang secara keras oleh Gubernur
Jawa Tengah (Bibit Waluyo) sendiri. Jadi tidak salah kalau Jokowi disebut-sebut sebagai
salah satu Walikota terbaik di dunia (bukan hanya di Indonesia) yang kemudian tidak
mau diakui oleh yang bukan pendukungnya.
Saya yakin semua orang menjadi sangat familiar dan seperti
merasa dekat-sedekat-dekatnya dengan
sosok Jokowi, sang pujaan rakyat. Dikatakan demikian karena secara pribadi,
walaupun saya adalah warga kota Kupang yang sama sekali tidak ada sangkut-pautnya
dengan Jokowi dan Solo dan/atau Jokowi dan DKI Jakarta, memiliki hubungan famili
pun tidak, tapi turut merasakan fenomena KEINTIMAN
tersebut.
Secara tidak sengaja pun Jokowi pernah beberapa kali
(sering) menjadi pokok bahasan oleh saya dan teman-teman, memuji
kelebihan-kelebihan yang ada pada diri Jokowi dibanding tokoh-tokoh politik
lain dan pemimpin-pemimpin lain yang ada di Indonesia. Perlu diketahui juga
bahwa saya dan teman-teman yang terlibat dalam ‘diskusi Jokowi’ bukanlah kaum
politisi, bukanlah kaum birokrat, dan bukanlah siapa-siapa yang mempunyai
kepentingan dengan Jokowi. Kami hanyalah rakyat biasa yang sudah muak dengan
hiruk-pikuk reformasi yang kebablasan ini.
Di akhir dari setiap diskusi, kita sama-sama sampai pada
satu kesimpulan bahwa Jokowi adalah sosok pemimpin yang fenomenal, yang memimpin dengan hati nurani. Kepedulian, simpati
dan empati terhadap rakyat kecil memang muncul dari hati bersih dan tulus dari
seorang Jokowi.
Bersambung
ke: SAYA MEMILIH JOKOWI (2)
0 comments:
Posting Komentar