Rabu, 26 Februari 2014

Seks Bebas Mengancam, Orang Tua Jangan Sibuk Sendiri


GK Online, Jakarta—Kehidupan anak dan remaja saat ini sangat rentan dengan namanya kehidupan bebas yang dapat disalahgunakan.

Setelah edisi sebelumnya GK Online menurunkan berita “Sekolah Sulit Deteksi Siswi Pekerja Seks” (Sumber: Victory Media), kali ini GK Online akan menurunkan lagi berita yang masih berhubungan yaitu “Seks Bebas Mengancam, Orang Tua Jangan Sibuk Sendiri” (Sumber: okezone.com). Berikut ini adalah cuplikan beritanya, yang sekiranya patut menjadi perhatian kita bersama terlebih orang tua:
Sederet kasus prilaku penyimpang yang dilakukan pelajar di bawah umur merupakan potret buram kondisi anak Indonesia saat ini. Psikologi Anak Seto Mulyadi menilai meperbaiki pola didik anak dapat mengeluarkan mereka dari lingkaran hitam kehidupan remaja.

"Saat ini kita harus melakukan reformasi dalam hal mendidik. Kesalahan cara didik itu yang menyebabkan mereka melakukan tindakan menyimpang seperti memerankan film porno, geng motor, tawuran, pembajakan bus bahkan seks bebas," ungkap pria yang akrab disapa Kak Seto kepada Okezone, Selasa (25/2/2014) malam.

Menciptakan keluarga yang ramah anak merupakan salah satu upaya menghindari anak bergaul dengan lingkungan kelam. Kata seto, jika anak merasa nyaman dalam keluarga, anak tidak akan lepas kendali dan berprilaku menyimpang.

"Orangtua jangan hanya bisa menyuruh, memerintah, ini itu, tapi ciptakan keluarga yang ramah anak. Dengarkan mereka. Beri mereka teladan yang baik, jangan menyuruh berlaku jujur tetapi orangtuanya justru memberi contoh tidak jujur," paparnya.

Selain itu, membina komunikasi efektif antara anak dan orangtua. Dewasa ini, kesibukan orangtua akan pekerjaannya membuat kesempatan berkomunikasi dengan anak tertunda.

"Sekarang ini, kapan orang tua mempunyai waktu untuk mengadakan rapat keluarga? minimal seminggu sekali, sudah tidak ada, sehingga anak lari dari keluarga karena merasa tidak nyaman," jelas Seto.

Tidak hanya peran orangtua, guru yang mendidik di lingkungan sekolah juga menjadi peran penting dalam pembentukan prilaku anak. "Sekarang berapa guru yang mendengarkan suara hati anak didiknya. Guru hanya bisa menyuruh, memberi tugas, tanpa mendengar apa keinginan mereka. Kembali anak itu lari dari rumah dan dari sekolah karena tidak nyaman. Jadikan mereka cermin untuk mengintrospeksi diri apakah cara didiknya sudah benar? Ini tanggungjawab semua," tegasnya.

Sumber: okezone.com

0 comments:

Posting Komentar