GK Online, Vatikan -- Paus
Fransiskus, Minggu (23/2/2014), meminta 19 kardinal yang baru dilantiknya untuk
menghindari intrik, gosip, dan kronisme.
"Seorang
kardinal memasuki Gereja Roma, saudara-saudaraku, bukan (memasuki)
istana," kata Paus selama misa yang dihadiri oleh para kardinal yang baru
ditunjuk pada Sabtu (22/2/2014).
"Semoga
kita semua menghindari serta membantu orang lain untuk menghindari kebiasaan
dan cara bertindak khas dari pengadilan, (yaitu) intrik, gosip, geng, pilih
kasih, dan keberpihakan," imbuh Paus.
Nasihat
tersebut disampaikan Paus Fransiskus saat Gereja Katolik Roma sedang memulihkan
citra setelah mencuat skandal keuangan dan tuduhan menutup-nutupi skandal
pelecehan anak oleh para imam.
Sebuah dewan
kardinal dibentuk Paus untuk menasihatinya soal reformasi Vatikan. Pada Selasa
(25/2/2014), akan mendengar laporan soal reformasi bank Vatikan, dan pada Rabu
(26/2/2014) bakal menggelar pembahasan tentang program organisasi dan ekonomi.
"Kita
mencintai orang-orang yang memusuhi kita, memberkati mereka yang bicara buruk
tentang kita, menyambut dengan senyum mereka yang mungkin tidak layak
mendapatkannya," lanjut Paus.
"Kita
menegaskan diri (bahwa) kita menentang arogansi dengan lemah lembut, melupakan
penghinaan yang kita alami," imbuh Paus.
Pada tradisi
audiensi umum pada 12 Februari 2014, Paus Fransiskus juga telah meminta jemaat
tidak bergosip setelah misa. Paus juga meminta mereka berhenti mengomentari
cara orang berpakaian.
"Saudaraku
para kardinal, Yesus tidak datang untuk mengajar kita sopan santun (tentang)
bagaimana berperilaku baik di meja. (Kalau hanya) untuk melakukan itu, dia tak
harus turun dari langit dan mati di kayu salib," ujar Paus.
Misa pada
Minggu diadakan setelah konsistori, pertemuan para kardinal dari seluruh dunia,
Kamis (20/2/2014). Pada pertemuan itu para kardinal membahas topik soal
keluarga.
Adapun
penunjukan 19 kardinal pada Sabtu merupakan yang pertama dilakukan pada masa
kepausan Fransiskus. Sembilan dari 19 kardinal itu berasal dari Amerika
Selatan, Afrika, dan Asia. Para pengamat Vatikan menilai komposisi ini akan
membantu Vatikan mengatasi bias dominasi kardinal dari Eropa.
Sumber: AFP/Kompas.com/kupang.tribunnews.com/
0 comments:
Posting Komentar